Monday, May 01, 2006

Catetan Harian No. 2

Hari ini gak ada boss. Boss nomer 1 maupun dua pada pergi. Tentu saja aku senang. Senang bukan kerna aku bisa kerja semaunya tanpa pengawasan. Aku bukan type pegawai yang seneng mangkir atawa kerja semaonya, kalau gak ada bos. Seneng kerja bisa bebas dari bayang2 teror dan komentar nyinyir dari dua 'orang sialan' yang di kantor kami disebut boss.
menteror anak buah adalah kebiasaan boss ku yang nomor dua. Gaya management yang dipakenya kagak beda dari mandor kompeni menjajah kaum pribumi. Perentahnya tegas, "kerjain ini", tapi dia gak tahu "ini" harus dikerjakan gimana. Sebenernya dia sendiri kagak tahu apa yang seharusnya dikerjain. Dia sendiri masih me-raba2 kira2 apa yang baik berkaitan dengan "ini" tersebut. Jadi sejatinya dia itu guoblog!
Bos nomer satu gayanya laen lagi. Harus kuakui dia lumayan pinter dan tahu persoalan berkaitan dengan pekerjaan di bagian kami. Yang jadi masalah dengan dirinya adalah sikapnya yang nyinyir terhadap semua orang. Komentar pertama terhadap setiap hasil pekerjaan bawahannya adalah "how come it become like this?". Buatnya, kagak ada kerjaan yang bagus sebelum dua tiga kali direvisi. untungnya dia tau apa nyang seharusnya dikerjakan bawahannya.
Saya gak tahu apa semua boss dikantor semodel boss kami, sangat kurang menyenangkan, malah cenderung dibenci bawahannya. Saya pribadi gak pernah benci sama boss, cuman kadang2 berpikir memang lebih baik bekerja tanpa boss, sehingga bisa terbebas dari teror dan sikap nyinir mereka. Berkenaan dengan itu pernah terlintas di benakku, kalo boss pada mampus mungkin keadaan akan lebih baik, karena mereka jadi absen se-lama2nya. Tapi gimana mereka bisa mampus, dilihat dari tingkat gajinya, kecintaan mereka terhadap hidup pasti jauh lebih tinggi dari pada anak buahnya.... Dengan digaji rebuan dollar, mana mungkin mereka ingin cepat2 mati? Kita ini nyang digaji dengan Kepeng Majapahit pasti lebih sengsara.
Pernah kepikir mudah2an pesawat nyang ditumpangi boss ku jatuh di tengah hutan kalimantan, boss ku bisa selamat dari pesawat yang terjatuh dan meledak itu, tapi beberapa minggu kemudian baru mati kerna kelaparan dan digigit nyamuk malaria. Kalo dia mati pas pesawat meledak, buatku itu terlalu ringan penderitaannya, bahkan tidak ada penderitan. Sayangnya doa kami gak pernah dikabulkan tuhan. Sampe barusan dia telpon dari luar negeri dia masih selamat, sehat wal afiat. Ini berarti kami harus bersiap buat penderitaan di minggu depan....

0 Comments:

Post a Comment

<< Home